Sabtu, 06 Juli 2013

think again


Seorang ahli hikmah yang bernama Muhammad bin Aslam ketika ditanya kepadanya, bagaimana ia dapat keluar dari sifat riya'. Maka iapun berkata, "Mengapa aku harus riya' pada manusia, ada urusan apa aku dengan mereka, padahal aku dulu ada ditulang rusuk bapakku seorang diri, kemudian jadilah aku diperut ibuku seorang diri, kemudian aku lahir didunia ini seorang diri, kemudian dicabut seorang diri, kemudian aku masuk ke liang kuburku seorang diri, dan datang padaku Malaikat Munkar dan Nakir lalu bertanya keduanya padaku seorang diri, dan jika aku berada pada kenistaan niscaya jadilah aku seorang diri, kemudian setelah itu aku berhenti dihadapan Allah seorang diri, kemudian menyerahkan amalku dan dosaku seorang diri pula; maka jika ia menyuruhku ke surga, menyuruhku seorang diri; demikian juga bila ia menyuruhku ke neraka maka menyuruhku ke neraka seorang diri, maka ada urusan apa aku dengan manusia. Bila kita menyadari bahwa di akhirat kita akan sendiri dan meyakini bahwa setiap amal pasti dilihat Allah, apakah sikap riya' itu bukanya suatu kebohongan kebodohan yang nyata."