Kebingungan
A
|
da
sebuah kalimat yang terdiri dari ribuan kata.Tak ada seorangpun yang dapat
mengerti artinya.Hanya diam dan rimbunan wajah kebingungan ketika kalimat itu
diucapkan.Siapapun mencoba mencari makna kalimat itu.Namun hanya gelengan yang diterimanya.Seperti
bintang dan bulan yang mencoba bertanya
pada hamparan gelap langit malam.Tak ada yang memberikan jawaban.Begitu pula
dengan angin yang berhembus
sepoi-sepoi.Ia pun mecoba bertanya pada ranting-ranting kecil yang bergelayutan
di pohon.Namun tak satupun dari ranting itu menjawab.
Purnama
malam telah nampak.Semua kebingunganpun dapat menyaksikannya.Mereka mencoba
bertanya pada purnama yang tersenyum manis tentang apa yang mereka cari.Tentang
apa yang membuat mereka selalu memikirkannya tiap detik dalam ribuan tahun
kehidupan mereka.Namun tak berbeda dari semua yang pernah mereka tanya.Purnama
malam hanya menghentikan senyumannya dan menggelengkan kepala.
Suara ayam kokok menggema di
seantero penjuru dunia.Meregangkan
sendi-sendi dari jendela bangunan yang tua.Membunuh ratusan lampu-lampu yang
menerangi sudut-sudut dunia dari kegelapan.Mengajak sinar mentari tuk
menyelinap ke celah-celah kehidupan.
Menggelitik dua bola mata untuk bangkit menatap dunia,dan kembali mencari
jawabannya.
“Aku tak tahu…..”,satu lagi jawaban ketidaktahuan
terdengar.Para kebingungan itu kembali
melangkahkan kaki mereka.Memijakkan jejak petualangan mereka dalam mencari
jawabannya.Terus bertanya pada semua yang mereka temui.Bahkan pada peluh yang
menetes dari jejak mereka pun mereka
tanyai.Namun untuk yang kesekian-kesekian kali mereka tak mendapat
jawabannya.Mereka terus mencari.Mencari.Dan mencari.
“Aku sudah tak tahan!!!Aku menyesal
mendengar kalimat itu!!!Aku benar-benar ingin memutar waktu dan saat makhluk
aneh itu mengatakan kalimat itu aku akan berlari menjauh sejauh mungkin agar aku tak mendengarnya!!”,salahsatu dari
miliaran kebingungan itu naik pitam.
”Sudahlah..kau ini bagaimana.Semua makhluk mendengarnya,yang
matipun mendengarnya.Jangan bergurau kau ini.”,tetua kebingungan menenangkan.
Ratusan
abad telah mereka lewati.Berbagai macam makhluk baru yang terlahirpun selalu
mereka tanyai.Namun untuk yang kesekian..kesekian…kesekian kalinya mereka hanya
mendapatkan gelengan dan jawaban,”Aku tidak tahu”
“Ayah…apakah kita hidup hanya untuk
mencari jawaban sebuah kalimat aneh itu?apakah kita tak bisa membuang kalimat
itu dari kehidupan kita?aku lelah ayah….”,seorang anak kebingungan bertanya pada ayahnya.
“Maaf nak,ayah tak
tahu.Mungkin memang beginilah takdir kehidupan kita.Terlahir sebagai seorang
kebingungan yang mencari jawaban.
“Kenapa ayah….kenapa…..”,rintih anak
kebingungan.
“Sudahlah
nak…….tenanglah,ayah yakin pasti ada
keindahan dibalik semua ini,ayah yakin suatu hari nanti kita akan bertemu
dengan jawaban dan keindahan itu nak…”,ucap sang ayah menenangkan anaknya.
Berabad-abad kemudian,lahirlah
generasi baru yang begitu indah.Disanalah sebuah jawaban menjadi sebuah
keindahan.Dan berdirilah seseorang yang gagah dengan penuh senyuman.Sambil
menatap langit senja ia berkata,”Kakek,terimakasih atas semuanya,atas jawaban
itu,atas keindahan itu.Aku akan selalu mengingatmu.Dan aku yakin kau telah
ditempatkan di tempat terindah oleh tuhan….ya!oleh tuhan….”.Tetesan air mata
membasahi letihnya hari itu.Hari yang tidak pernah ada tanpa sebuah
jawaban.Tuhan.