Jumat, 29 Maret 2013

confusion


Kebingungan


    A
da sebuah kalimat yang terdiri dari ribuan kata.Tak ada seorangpun yang dapat mengerti artinya.Hanya diam dan rimbunan wajah kebingungan ketika kalimat itu diucapkan.Siapapun mencoba mencari makna kalimat itu.Namun hanya gelengan yang diterimanya.Seperti  bintang dan bulan yang mencoba bertanya pada hamparan gelap langit malam.Tak ada yang memberikan jawaban.Begitu pula dengan  angin yang berhembus sepoi-sepoi.Ia pun mecoba bertanya pada ranting-ranting kecil yang bergelayutan di pohon.Namun tak satupun dari ranting itu menjawab.
Purnama malam telah nampak.Semua kebingunganpun dapat menyaksikannya.Mereka mencoba bertanya pada purnama yang tersenyum manis tentang apa yang mereka cari.Tentang apa yang membuat mereka selalu memikirkannya tiap detik dalam ribuan tahun kehidupan mereka.Namun tak berbeda dari semua yang pernah mereka tanya.Purnama malam hanya menghentikan senyumannya dan menggelengkan kepala.
            Suara ayam kokok menggema di seantero penjuru  dunia.Meregangkan sendi-sendi dari jendela bangunan yang tua.Membunuh ratusan lampu-lampu yang menerangi  sudut-sudut dunia  dari kegelapan.Mengajak sinar mentari tuk menyelinap ke celah-celah  kehidupan. Menggelitik dua bola mata untuk bangkit menatap dunia,dan kembali mencari jawabannya.
            “Aku tak  tahu…..”,satu lagi jawaban ketidaktahuan terdengar.Para kebingungan  itu kembali melangkahkan kaki mereka.Memijakkan jejak petualangan mereka dalam mencari jawabannya.Terus bertanya pada semua yang mereka temui.Bahkan pada peluh yang menetes dari jejak mereka  pun mereka tanyai.Namun untuk yang kesekian-kesekian kali mereka tak mendapat jawabannya.Mereka terus mencari.Mencari.Dan mencari.
            “Aku sudah tak tahan!!!Aku menyesal mendengar kalimat itu!!!Aku benar-benar ingin memutar waktu dan saat makhluk aneh itu mengatakan kalimat itu aku akan berlari menjauh sejauh mungkin  agar aku tak mendengarnya!!”,salahsatu dari miliaran kebingungan itu naik pitam.
”Sudahlah..kau  ini bagaimana.Semua makhluk mendengarnya,yang matipun mendengarnya.Jangan bergurau kau ini.”,tetua kebingungan menenangkan.
Ratusan abad telah mereka lewati.Berbagai macam makhluk baru yang terlahirpun selalu mereka tanyai.Namun untuk yang kesekian..kesekian…kesekian kalinya mereka hanya mendapatkan gelengan dan jawaban,”Aku tidak tahu”
“Ayah…apakah kita hidup hanya untuk mencari jawaban sebuah kalimat aneh itu?apakah kita tak bisa membuang kalimat itu dari kehidupan kita?aku lelah ayah….”,seorang anak  kebingungan bertanya pada ayahnya.
                        “Maaf nak,ayah tak tahu.Mungkin memang beginilah takdir kehidupan kita.Terlahir sebagai seorang kebingungan yang mencari jawaban.
            “Kenapa ayah….kenapa…..”,rintih anak kebingungan.
                        “Sudahlah nak…….tenanglah,ayah yakin pasti  ada keindahan dibalik semua ini,ayah yakin suatu hari nanti kita akan bertemu dengan jawaban dan keindahan itu nak…”,ucap sang ayah menenangkan anaknya.
            Berabad-abad kemudian,lahirlah generasi baru yang begitu indah.Disanalah sebuah jawaban menjadi sebuah keindahan.Dan berdirilah seseorang yang gagah dengan penuh senyuman.Sambil menatap langit senja ia berkata,”Kakek,terimakasih atas semuanya,atas jawaban itu,atas keindahan itu.Aku akan selalu mengingatmu.Dan aku yakin kau telah ditempatkan di tempat terindah oleh tuhan….ya!oleh tuhan….”.Tetesan air mata membasahi letihnya hari itu.Hari yang tidak pernah ada tanpa sebuah jawaban.Tuhan.
                       

Sabtu, 09 Maret 2013

laron dan kita

Laron dan Kita
            Ketika musim hujan datang, maka kita akan menemui seekor binatang kecil bersayap yang bernama laron. Laron biasannya muncul pada pagi atau malam hari setelah turun hujan. Mereka akan keluar dari sebuah lubang di tanah dan terbang mendekati sumber cahaya seperti lampu. Disana mereka akan mencari pasangannya untuk bereproduksi membentuk koloni baru. Laron yang mati pada saat pagi datang adalah laron yang tidak menemukan pasangannya.Laron adalah rayap jantan dan betina yang telah mencapai usia matang dan siap untuk bereproduksi. Laron memang hidup hanya semalam,namun karena dahulu mereka adalah rayap jadi dapat dipastikan mereka telah hidup lebih lama sebelumnya. Ketika laron-laron muncul,biasannya anak-anak kecil akan berlarian untuk menangkapnya. Dan ketika ditanya untuk apa, untuk makan ayam ataupun lele,begitu katanya. Bahkan pada jaman dahulu, laron ini digoreng bersama telur untuk menjadi lauk pauk makanan masyarakat, namun pada jaman sekarang hal itu sudah jarang ditemukan.
            Lalu, kenapa  Allah menciptakan laron begitu cepat untuk hidup? seperti lagu nasyid “Ikan Laron dan Semut”oleh Fatih ,laron menjadi salah satu pertanyaan untuk kehidupan kita. Seberapa banyak kita  menyebut tuhan sejauh kehidupan kita, sedangkan laron yang hanya hidup semalam saja selalu menyebut tuhannya. Yang pasti Allah pun ingin mengingatkan kita untuk bersyukur dan tidak lupa akan waktu. Kita bersyukur diciptakan sebagai manusia dengan akal,  bersyukur tidak hanya hidup semalam dan tidak lupa bahwa tak ada satupun yang tahu sampai kapan umurnya. Untuk itu,kita sebagai manusia alangkah baiknya selalu bersyukur kepada Allah atas segala pemberianNya dan tidak lupa juga untuk selalu beramal.
            Nah…agar lebih lengkap lagi…di bawah ini ada lirik lagu dari Fatih “Ikan Laron dan Semut”