Sabtu, 09 Maret 2013

laron dan kita

Laron dan Kita
            Ketika musim hujan datang, maka kita akan menemui seekor binatang kecil bersayap yang bernama laron. Laron biasannya muncul pada pagi atau malam hari setelah turun hujan. Mereka akan keluar dari sebuah lubang di tanah dan terbang mendekati sumber cahaya seperti lampu. Disana mereka akan mencari pasangannya untuk bereproduksi membentuk koloni baru. Laron yang mati pada saat pagi datang adalah laron yang tidak menemukan pasangannya.Laron adalah rayap jantan dan betina yang telah mencapai usia matang dan siap untuk bereproduksi. Laron memang hidup hanya semalam,namun karena dahulu mereka adalah rayap jadi dapat dipastikan mereka telah hidup lebih lama sebelumnya. Ketika laron-laron muncul,biasannya anak-anak kecil akan berlarian untuk menangkapnya. Dan ketika ditanya untuk apa, untuk makan ayam ataupun lele,begitu katanya. Bahkan pada jaman dahulu, laron ini digoreng bersama telur untuk menjadi lauk pauk makanan masyarakat, namun pada jaman sekarang hal itu sudah jarang ditemukan.
            Lalu, kenapa  Allah menciptakan laron begitu cepat untuk hidup? seperti lagu nasyid “Ikan Laron dan Semut”oleh Fatih ,laron menjadi salah satu pertanyaan untuk kehidupan kita. Seberapa banyak kita  menyebut tuhan sejauh kehidupan kita, sedangkan laron yang hanya hidup semalam saja selalu menyebut tuhannya. Yang pasti Allah pun ingin mengingatkan kita untuk bersyukur dan tidak lupa akan waktu. Kita bersyukur diciptakan sebagai manusia dengan akal,  bersyukur tidak hanya hidup semalam dan tidak lupa bahwa tak ada satupun yang tahu sampai kapan umurnya. Untuk itu,kita sebagai manusia alangkah baiknya selalu bersyukur kepada Allah atas segala pemberianNya dan tidak lupa juga untuk selalu beramal.
            Nah…agar lebih lengkap lagi…di bawah ini ada lirik lagu dari Fatih “Ikan Laron dan Semut”
Ikan, Laron dan Semut
.*)Aku senang, aku senang
Tapi bingung, aku bingung
Aku senang, aku senang
Tapi heran, aku heran..

Dan akupun bertanya..
Pada semua ikan di kolam
Tiadakah kau bosan, disitu...
Dan diapun menjawab,tiada bosan
Walau berada di tempat sekecil ini
Karena ku di sini, setiap hari, bersama Tuhanku

Dan akupun bertanya..
Pada laron-laron berterbangan
Kenapa kau hidup semalam...
Dan Iapun menjawab,Tiada tersiap..
Walau hanya semalam aku hidup di dunia
Karna dalam semalam..
aku hidup, Ku sebut Tuhanku...
back to *)

Dan akupun bertanya..
Pada semut-semut di sarangnya..
Tidakkah kau merasa lelah bekerja...
Dan Dia pun menjawab, Tiada lelah..
Walau sepanjang hidup aku terus bekerja,
Karna setiap saat dalam bekerja, bersama Tuhanku..

Dan ikanpun menjawab,tiada bosan
Walau berada di tempat sekecil ini
Karena ku di sini, setiap hari, bersama Tuhanku

Dan laronpun menjawab,Tiada tersiap..
Walau hanya semalam aku hidup di dunia
Karna dalam semalam,aku hidup, Ku sebut Tuhanku...

Dan semutpun menjawab, Tiada lelah..
Walau sepanjang hidup aku terus bekerja,
Karna setiap saat, dalam bekerja, bersama Tuhanku..

Dan aku bertanya, pada jiwaku
Sejauh apa...hidup tanpa Tuhanmu
Dan aku bertanya, pada hatiku
Sedalam (selama) apa...hidup tanpa Tuhanmu
Dan aku bertanya, pada diriku
Sekeras apa... kerja tanpa Tuhanmu (3x)




1 komentar: